Pembenihan Ikan Nila Gift

PEMBENIHAN IKAN NILA GIFT
1.      Pemeliharaan dan perawatan Induk
 Prosedur kerja pemeliharaan dan perawatan induk yang biasa dilakukan
a.             Pastikan saringan inlet dan outlet kolam induk tidak bocor dan tersumbat dari kotoran
b.            Suplai air masuk diusahakan sedang/tidak terlalu deras untuk menghindari ikan loncat dan jaga ketinggian air pada kisaran 80-100 cm.
c.             Selama masa istirahat (kisaran 14-21 hari) berikan pakan mengandung  protein 26-30% untuk memacu proses pematangan gonad dan tambahan vitamin E.
d.            Berikan pakan untuk induk ikan nila restring sebanyak 4 kali sehari dengan dosis 1% untuk jantan dan 3% untuk betina dari biomassa.
e.             Amati kesehatan ikan dari kemungkinan terserang penyakit
f.             Jaga kualitas air pada kondisi normal untuk menghindari induk stress.
2.      Pemilihan induk/seleksi induk
Prosedur kerja pemilihan induk/seleksi induk
a.       Induk jantan dan betina yang akan dipijahkan diseleksi dulu dalam kolam induk terpisah,
b.      Kriteria kuantitatif induk adalah sebagai berikut
Kriteria
Satuan
Jenis kelamin
Jantan
Betina
Umur Bulan
6-8
6-8
Panjang total Cm
16-25
14-20
Bobot tubuh Gram
300-800
250-800
Fekunditas Butir / ekor
-
700-1000
Diameter telur Mm
-
2,5
3.      Pemijahan dan pembongkaran induk
Prosedur kerja pemijahan dan pembongkaran induk
a.       Induk ikan nila yang telah di seleksi kematangan gonadnya didistribusikan ke kolam pemijahan yang telah disiapkan sebelumnya dengan ratio perbandingan jantan dan betina 1:3 atau 1:4
b.      Kepadatan induk diatur sebanyak 3-5 ekor/M2
c.       Siklus pemijahan dilakukan selama 30-45 hari
d.      Selama proses pemijahan berlangsung lakukan pemberian pakan 2 kali pagi dan sore hari sebanyak 0,5-1% dari total biomassa.
e.       Masa adaptasi induk di kolam pemijahan ± selama 2 minggu dihitung dari waktu pemasukan induk, setelah itu lakukan kolektif larva.
f.       Usahakan ketinggian air di jaga pada kisaran 40-80cm, lakukan pergantian/pemasukan air hanya untuk mengganti air yang hilang/ menguap akibat evaporasi.
g.      Bila diperlukan lakukan penurunan air sampai 20 cm dengan tujuan untuk merangsang pelepasan larva aktif dari pengeraman induknya
h.      Lakukan pembongkaran terhadap induk jantan dan betina setelah 30-45 hari, lihat sisa benih yang ada dikolam (semakin banyak jumlah benih yang tersisa menunjukkan kurang efisien dalam pemanenan benih).
i.        Distribusikan kembali induk jantan dan betina ke kolam penampungan/perawatan induk secara terpisah.
4.      Kolektif larva
Prosedur kerja kolektif larva
a.       Siapkan ember, anco dan seser
b.      Siapkan kolam penampung larva hasil kolektif
c.       Mengolektif larva hasil pemijahan dengan cara mengelilingi areal kolam pemijahan menggunakan alat berupa anco, seser dan ember.
d.      Waktu kolektif larva dilakukan pagi hari jam 06,00-11,00 dan sore jam 13,00-16,00 WIB,
e.       Penampungan/berok hasil kolektif larva pada hapa ukuran 3m x 3m x 1,5m dengan mata jarring 0,1mm yang dipasang dalam bak penampung larva supaya kotoran hasil metabolism dikeluarkan.
f.       Memisahkan larva menurut ukuran supaya seragam menggunakan waring ukuran 1m x 1m dengan mata jarring 0,5mm.
g.      Menghitung larva / sampling hasil kolektif dari masing-masing kolam pemijahan.
h.      Distribusikan larva hasil penghitungan disesuaikan dengan padat tebar pada kolam pendederan I
i.        Mencatan pada rekaman / formulir
5.      Tebar larva
Prosedur kerja tebar larva
a.       Isi ember dengan air sebanyak 5 liter untuk setiap 35.000 ekor larva lalu distribusikan larva pada kolam pendederan I.
b.      Padat penerbaran larva dikolam pendederan I. 700-1000 ekor/m3.
c.       Waktu penebaran larva dilakukan pada sore hari setelah kegiatan kolektif larva selesai dilakukan.
d.      Masukan larva secara hati-hati ke kolam dengan cara aklimatisasi.
e.       Biarkan larva keluar dengan sendirinya dari ember.
f.       Amati dengan seksama pergerakan larva setelah penebaran
g.      Lakukan pencatatan.
6.      Pemeliharaan larva
A.    Pemberian Pakan
a.       Pemberian pakan benih nila gift diberikan dengan dosis yang sudah di tentukan.
System Oral (pemberian pakan berhormon), pada cara ini menjadikan kelamin tunggal dilakukan dengan cara mencampur hormon 17 Methyl Testoteron pada pakan yang akan diberikan pada larva, SOP PT, NSMU
-          Untuk 1kg pellet tepung memerlukan campuran 60mg (17 MT)
-          Hormon 17 MT kemudian dicampur dengan 120 Ml alcohol 70% dan aduk hingga homogen
-          Setelah itu semprotkan atau tuangkan larutan hormon ke dalam pellet sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga rata, kemudian angin anginkan campuran tersebut hingga kering, tetapi ingat jangan sekali kali mengeringkannya dengan cara menjemur langsung dibawah terik matahari karena akan merusak khasiatnya.
-          Agar dapat bertahan lama masukkan pellet kedalam plastik. Agar pellet bisa bertahan lama (saran untuk pembuatan pellet bercampur hormon 17 MT disarankan buat sesuai keperluan bila perlu 1x pemberian langsung habis)
b.      Pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari
c.       Jenis pakan yang diberikan adalah pellet yang sudah digiling menjadi tepung.
d.      Pemeliharaan larva dilakukan selama 16 hari
B.     Pengelolaan Kualitas Air
a.       Lakukan pengontrolan terhadap kualitas air secara kontinyu pagi/sore hari
b.      Amati kondisi fisik dan kimiawi air, suhu, Ph, kecerahan atau warna air
c.       pH yang optimal untuk kelangsungan hidup ikan adalah 6,5-8
d.      suhu Optimal adalah 270 - 30 0 untuk menciptakan kondisi ini perlu adanya pengaturan ketinggian air
e.       proses penggantian air hanya untuk mengganti penguapan
f.       periode pemeliharaan berhubungan dengan kualitas air
g.      kecerahan berkisar < 30cm
C.     Sortir
a.       Penyortiran dilakukan setelah benih ikan nila gift berumur 16 hari
b.      Ikan yang disortir dipisahkan sesuai dengan ukuran benihnya
c.       Benih hasil sortiran biasanya langsung dijual atau didederkan di tempat petani lain
d.      Benih yang biasa di sortir benih yang sudah mencapai ukuran 2-3 cm dan ukuran 3-8 cm
e.       Lakukan penghitungan pada ikan hasil sorti untuk mengetahui jumlah mortalitas dan SR ikan Nila selama pemeliharaan,
7.      Panen dan pasca panen
A.    Panen
a.       Surutkan kolam yang akan di panen dengan cara membuka pipa paralon outlet sampai surut sampai ketinggian air 60cm
b.      Buat larutan Methyl Blue
c.       Ambil hapa masukan ke kolam yang akan dipanen dari ujung kiri, tengah dan ujung kanan dibentang dorong hapa tersebut hingga benih masuk ke dalam hapa, penarikan/pendorongan dimulai dai aoutlet menuju inlet
d.      Setelah ikan masuk semua ke dalam hapa bersihkan dari ikan yang mati.
e.       Persempit ruang hapa agar mudah pemanenannya.
f.       Ambil air bersih sebanyak 2 liter/2,5 kg
g.      Ambil benih menggunakan ayakan sabe masukan ke takaran
B.     Pasca panen
a.       Isi plastik dengan benih untuk dikemas
b.      Masukan larutan Methyl Blue lakukan pengemasan
c.       Masukan selang oksiges ke dalam plastic
d.      Isi plastic dengan oksigen kapasitas 2/3 dari isi
e.       Ikat dengan karet sampai kencang
f.       Tata dengan rapi ikan yang sudah dikemas
            g.     Lakukan penataan di mobil.

Dokumen waktu kerja di PT NSMU. Desember 2006
 
Tulisan / Artikel di Blog ini adalah pengalaman pribadi saya sendiri Dilarang mencopy sebagian atau seluruh isi di blog ini tanpa mencantumkan sumbernya. Terima Kasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah-langkah Budidaya Buah Naga Pada Media Pot

Budidaya ikan Lele. Pemijahan secara Intensif (streeping)