Pembenihan Ikan Nila Gift
PEMBENIHAN IKAN NILA GIFT
Dokumen waktu kerja di PT NSMU. Desember 2006
Tulisan / Artikel di Blog ini adalah pengalaman pribadi saya sendiri Dilarang mencopy sebagian atau seluruh isi di blog ini tanpa mencantumkan sumbernya. Terima Kasih
1.
Pemeliharaan dan perawatan Induk
Prosedur
kerja pemeliharaan dan perawatan induk yang biasa dilakukan
a.
Pastikan saringan inlet dan outlet kolam induk tidak bocor
dan tersumbat dari kotoran
b.
Suplai air masuk diusahakan sedang/tidak terlalu deras
untuk menghindari ikan loncat dan jaga ketinggian air pada kisaran 80-100 cm.
c.
Selama masa istirahat (kisaran 14-21 hari) berikan
pakan mengandung protein 26-30% untuk memacu proses pematangan gonad dan
tambahan vitamin E.
d.
Berikan pakan untuk induk ikan nila restring sebanyak 4
kali sehari dengan dosis 1% untuk jantan dan 3% untuk betina dari biomassa.
e.
Amati kesehatan ikan dari kemungkinan terserang
penyakit
f.
Jaga kualitas air pada kondisi normal untuk menghindari
induk stress.
2.
Pemilihan induk/seleksi induk
Prosedur kerja pemilihan induk/seleksi induk
a.
Induk jantan dan betina yang akan dipijahkan diseleksi
dulu dalam kolam induk terpisah,
b.
Kriteria kuantitatif induk adalah sebagai berikut
Kriteria
|
Satuan
|
Jenis kelamin
|
|
Jantan
|
Betina
|
||
Umur | Bulan |
6-8
|
6-8
|
Panjang total | Cm |
16-25
|
14-20
|
Bobot tubuh | Gram |
300-800
|
250-800
|
Fekunditas | Butir / ekor |
-
|
700-1000
|
Diameter telur | Mm |
-
|
2,5
|
3.
Pemijahan dan pembongkaran induk
Prosedur kerja pemijahan dan pembongkaran induk
a.
Induk ikan nila yang telah di seleksi kematangan
gonadnya didistribusikan ke kolam pemijahan yang telah disiapkan sebelumnya
dengan ratio perbandingan jantan dan betina 1:3 atau 1:4
b.
Kepadatan induk diatur sebanyak 3-5 ekor/M2
c.
Siklus pemijahan dilakukan selama 30-45 hari
d.
Selama proses pemijahan berlangsung lakukan pemberian
pakan 2 kali pagi dan sore hari sebanyak 0,5-1% dari total biomassa.
e.
Masa adaptasi induk di kolam pemijahan ± selama 2
minggu dihitung dari waktu pemasukan induk, setelah itu lakukan kolektif larva.
f.
Usahakan ketinggian air di jaga pada kisaran 40-80cm,
lakukan pergantian/pemasukan air hanya untuk mengganti air yang hilang/ menguap
akibat evaporasi.
g.
Bila diperlukan lakukan penurunan air sampai 20 cm
dengan tujuan untuk merangsang pelepasan larva aktif dari pengeraman induknya
h.
Lakukan pembongkaran terhadap induk jantan dan betina
setelah 30-45 hari, lihat sisa benih yang ada dikolam (semakin banyak jumlah
benih yang tersisa menunjukkan kurang efisien dalam pemanenan benih).
i.
Distribusikan kembali induk jantan dan betina ke kolam
penampungan/perawatan induk secara terpisah.
4.
Kolektif larva
Prosedur kerja kolektif larva
a.
Siapkan ember, anco dan seser
b.
Siapkan kolam penampung larva hasil kolektif
c.
Mengolektif larva hasil pemijahan dengan cara mengelilingi
areal kolam pemijahan menggunakan alat berupa anco, seser dan ember.
d.
Waktu kolektif larva dilakukan pagi hari jam
06,00-11,00 dan sore jam 13,00-16,00 WIB,
e.
Penampungan/berok hasil kolektif larva pada hapa ukuran
3m x 3m x 1,5m dengan mata jarring 0,1mm yang dipasang dalam bak penampung
larva supaya kotoran hasil metabolism dikeluarkan.
f.
Memisahkan larva menurut ukuran supaya seragam
menggunakan waring ukuran 1m x 1m dengan mata jarring 0,5mm.
g.
Menghitung larva / sampling hasil kolektif dari
masing-masing kolam pemijahan.
h.
Distribusikan larva hasil penghitungan disesuaikan
dengan padat tebar pada kolam pendederan I
i.
Mencatan pada rekaman / formulir
5.
Tebar larva
Prosedur kerja tebar larva
a.
Isi ember dengan air sebanyak 5 liter untuk setiap
35.000 ekor larva lalu distribusikan larva pada kolam pendederan I.
b.
Padat penerbaran larva dikolam pendederan I. 700-1000
ekor/m3.
c.
Waktu penebaran larva dilakukan pada sore hari setelah
kegiatan kolektif larva selesai dilakukan.
d.
Masukan larva secara hati-hati ke kolam dengan cara
aklimatisasi.
e.
Biarkan larva keluar dengan sendirinya dari ember.
f.
Amati dengan seksama pergerakan larva setelah penebaran
g.
Lakukan pencatatan.
6.
Pemeliharaan larva
A.
Pemberian Pakan
a.
Pemberian pakan benih nila gift diberikan dengan dosis
yang sudah di tentukan.
System Oral (pemberian
pakan berhormon), pada cara ini menjadikan kelamin tunggal dilakukan dengan
cara mencampur hormon 17 Methyl Testoteron pada pakan yang akan diberikan pada
larva, SOP PT, NSMU
-
Untuk 1kg pellet tepung
memerlukan campuran 60mg (17 MT)
-
Hormon 17 MT kemudian
dicampur dengan 120 Ml alcohol 70% dan aduk hingga homogen
-
Setelah itu semprotkan
atau tuangkan larutan hormon ke dalam pellet sedikit demi sedikit sambil terus
diaduk hingga rata, kemudian angin anginkan campuran tersebut hingga kering,
tetapi ingat jangan sekali kali mengeringkannya dengan cara menjemur langsung
dibawah terik matahari karena akan merusak khasiatnya.
-
Agar dapat bertahan lama
masukkan pellet kedalam plastik. Agar pellet bisa bertahan lama (saran untuk
pembuatan pellet bercampur hormon 17 MT disarankan buat sesuai keperluan bila
perlu 1x pemberian langsung habis)
b.
Pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari
c.
Jenis pakan yang diberikan adalah pellet yang sudah
digiling menjadi tepung.
d.
Pemeliharaan larva dilakukan selama 16 hari
B.
Pengelolaan Kualitas Air
a.
Lakukan pengontrolan terhadap kualitas air secara
kontinyu pagi/sore hari
b.
Amati kondisi fisik dan kimiawi air, suhu, Ph,
kecerahan atau warna air
c.
pH yang optimal untuk kelangsungan hidup ikan adalah
6,5-8
d.
suhu Optimal adalah 270 - 30 0 untuk
menciptakan kondisi ini perlu adanya pengaturan ketinggian air
e.
proses penggantian air hanya untuk mengganti penguapan
f.
periode pemeliharaan berhubungan dengan kualitas air
g.
kecerahan berkisar < 30cm
C.
Sortir
a.
Penyortiran dilakukan setelah benih ikan nila gift
berumur 16 hari
b.
Ikan yang disortir dipisahkan sesuai dengan ukuran
benihnya
c.
Benih hasil sortiran biasanya langsung dijual atau
didederkan di tempat petani lain
d.
Benih yang biasa di sortir benih yang sudah mencapai
ukuran 2-3 cm dan ukuran 3-8 cm
e.
Lakukan penghitungan pada ikan hasil sorti untuk
mengetahui jumlah mortalitas dan SR ikan Nila selama pemeliharaan,
7.
Panen dan pasca panen
A.
Panen
a.
Surutkan kolam yang akan di panen dengan cara membuka
pipa paralon outlet sampai surut sampai ketinggian air 60cm
b.
Buat larutan Methyl Blue
c.
Ambil hapa masukan ke kolam yang akan dipanen dari ujung
kiri, tengah dan ujung kanan dibentang dorong hapa tersebut hingga benih masuk
ke dalam hapa, penarikan/pendorongan dimulai dai aoutlet menuju inlet
d.
Setelah ikan masuk semua ke dalam hapa bersihkan dari
ikan yang mati.
e.
Persempit ruang hapa agar mudah pemanenannya.
f.
Ambil air bersih sebanyak 2 liter/2,5 kg
g.
Ambil benih menggunakan ayakan sabe masukan ke takaran
B.
Pasca panen
a.
Isi plastik dengan benih untuk dikemas
b.
Masukan larutan Methyl Blue lakukan pengemasan
c.
Masukan selang oksiges ke dalam plastic
d.
Isi plastic dengan oksigen kapasitas 2/3 dari isi
e.
Ikat dengan karet sampai kencang
f.
Tata dengan rapi ikan yang sudah dikemas
g. Lakukan penataan di mobil.Dokumen waktu kerja di PT NSMU. Desember 2006
Tulisan / Artikel di Blog ini adalah pengalaman pribadi saya sendiri Dilarang mencopy sebagian atau seluruh isi di blog ini tanpa mencantumkan sumbernya. Terima Kasih
Komentar
Posting Komentar